Mendiagnosis Permasalahan Perangkat yang Tersambung Jaringan berbasis luas ( WAN )

Assalamualaikum Wr Wb

Good Morning Brother and Sister saya kembali lagi. Dihari ini saya akan membahas tentang Mendiagnosis Permasalahan Perangkat yang Tersambung Jaringan berbasis luas ( WAN ).


1.Pengertian mendiagnosis


Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas
atau Wire Less merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh
administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan
kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan
maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz,
gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan
berbasis luas (wireless) atau WAN.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan yaitu:

a)  Tegangan Listrik
     Tegangan listrik dapat menyebabkan gangupadaan apabila tegangan yang
dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati
mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi
dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada
listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil,
dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak.
Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena
sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita gunakan akan cepat rusak.

b)  Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless
     Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat
WireLess disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi
dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin
kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian
yang terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

c)  Perangkat Software
     Gangguan dapat terjadi dari software yang ada diserver atau PC client, gannguan ini bias disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik IP ( Internet Protocol ),tidak jalannya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jeni ganguan software lainnya, solusiny adalah Admin harus menguasa standardt server dan client.
Trouble Shooting :
• Periksa apakah kartu jaringan rusak secara fisik atau tidak
• Periksa apakah kabel sudah dipasang secara benar sesuai dengan prosedur
• Periksa apakah ada kerusakan pada Hub/konsetrator jaringan
  Periksa software jaringan
• Periksa apakah kartu jaringan sudah diaktifkan melalui bios
• Periksa apakah kartu jaringan sudah ada drivernya yang terpasang
• Periksa apakah kartu jaringan sudah dikonfigurasikan IP-nya
Dengan melakukan pemeriksaan kedua hal tersebut maka kita bisa memilah jenis masalah yang timbul dan melakukan trouble shootig berdasar jenis permasalahan yang muncul.

Langkah isolasi kerusakan :
Supaya tidak terjadi kerusakan saat pemakaian perangkat jaringan baik yang berupa hardware maupun software maka kita perlu memperhatikan beberapa hal.
Kerusakan perangkat keras:
• Sebelum memasang perangkat jaringan, semua diperiksa secara cermat apakah terdapat cacat      secara fisik pada perangkat tersebut.
• Bacalah manual dari tiap – tiap perangkat untuk mengetahui kemampuan kerja dari alat  tersebut.
• Jika terdapat kerusakan pada alat, langsung lakukan penggantian alat.
• Jangan pernah memaksakan alat untuk bekerja melebihi kemampuan alat.
Kerusakan Software:
• Gunakan driver perangkat jaringan yang sesuai dan direkomendasikan oleh pembuat perangkat  jaringan.
• Jangan pernah membiarkan PC tanpa software anti virus, karena virus menyerang melalui jaringan dan bisa mengganggu koneksi jaringan.
• Gunakan software untuk monitoring kinerja jaringan sehingga bisa mendeteksi permasalahan koneksi lebih dini.
Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah baik software maupun hardware maka pengawasan dan perawatan rutin secara berkala sangat diperlukan

2.Mendiagnosa perangkat WAN
Menganalisa permasalahan yang kemungkinan terjadi pada
Wide Area Network( WAN )
     Permasalahan security secara luas sedang hangat-hangatnya menjadi topik yang sering didiskusikan di negara ini termasuk juga apa yang sedang dipermasalahkan di Dunia Internet. Security hampir memasuki semua aspek kehidupan khususnya menyangkut pada hal-hal yang dikategorikan berharga. Dalam dunia teknologi informasi, masalah security menjadi prioritas utama karena banyak informasi berharga yang harus dilindungi. Jaringan global dimana setiap orang bisa bergabung di dalamnya seperti internet memberikan beberapa keuntungan seperti orang bisa melakukan komunikasi, transfer data tanpa dibatasi jarak dan waktu. Oleh karena itu analisis yang diambil dari permasalahan WAN adalah security.

xDSL sebagai perangkat di jaringan akses menjanjikan berbagai kelebihan seperti kecepatan transfer data yang super cepat, akses beberapa layanan secara simultan dengan menggunakan satu macam media fisik dan memberikan koneksi yang bersifat “always on” sehingga pelanggan bisa menggunakan selama 24 jam sehari seperti halnya pada wireless WAN maupun cable modem. Sifat yang terakhir ini memberikan peluang bagi user ilegal untuk dapat mencoba-coba memasuki jaringan yang terhubung ke xDSL tersebut. Satu hal yang cukup melegakan adalah hubungan dalam xDSL bersifat point to point antara pelanggan dengan sisi sentral. Hal ini tentu saja lebih baik bila dilihat dari kacamata security ketimbang koneksi yang bersifat “point to multipoint” atau juga medium shared.

Bentuk Penyerangan
Sistem jaringan komputer dapat diserang dengan menggunakan beberapa jenis serangan misalnya:
Denial of service: Membanjiri suatu IP address dengan data sehingga menyebabkan crash atau kehilangan koneksinya ke internet.

o) Distributed Denial of Service : Memakai banyak komputer untuk meluncurkan serangan DoS. Seorang hacker “menculik” beberapa komputer dan memakainya sebagai platform untuk menjalankan serangan, memperbesar intensitasnya dan menyembunyikan identitas si hacker.
o) Theft of Information : Penyerang akan mencuri informasi rahasia dari suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program pembobol password, dan mais banyak lagi yang lain.
Corruption of Data: Penyerang akan merusak data yang selama ini disimpan dalam harddisk suatu host.

Proses Serangan dan Alat yang digunakan
Langkah pertama yang biasa digunakan dalam penyerangan adalah mempelajari target yang akan diserang tak ubahnya seperti operasi militer. Tujuannya adalah membentuk basis data atau informasi jaringan yang dituju dan menggali informasi tentang host-host yang menempel pada jaringan tersebut. Hackers menggunakan beberapa aplikasi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, misalnya dengan menggunakan:
- Finger Protocol : protokol ini memberikan informasi detail tentang user.
- Ping Program : digunakan untuk melihat aktifasi hubungan dari satu host ke host
yang lain.
- SNMP : digunakan untuk mengakses routing table router yang tidak
diproteksi utk melihat topologi jaringan.
- Trace Route : digunakan untuk melihat route jaringan yang digunakan penyerang
menuju ke host yang dituju.

 Setelah semua informasi yang diperlukan telah mencukupi, berikutnya adalah melakukan serangan pertama untuk melihat lebih jauh kelemahan jaringan dengan menggunakan serangkaian tools seperti Internet Security Scanner (ISS) atau Security Analysis Tool for Auditing (SATAN), program ini akan menginformasikan kelemahan dari sistem yang dituju dan dapat melakukan scanning seluruh domain atau sub network. Setelah serangan pertama berhasil maka akan dilakukan serangan berikutnya tergantung dari tujuan sang penyerang. Bentuk penyerangannya sesuai dengan penjelasan di atas.
Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya dewasa ini telah melahirkan beberapa teknologi yang kadang-kadang di luar perkiraan manusia pada umumnya. Teknologi wireless sudah sangat maju dalam dekade terakhir seiring dengan tingkat mobilitas pengguna, ditandai dengan jumlah user yang meningkat dari tahun ke tahun.
  Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:

•    Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.

•    Kesalahan software
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan. 

A. Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.

a) Network Interface Card (kartu jaringan)
Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala. Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.

Secara software untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :
(1)    Klik Start > setting >klik Control Panel
(2)    Pilih icon system  double klik pilih menu Device Manager.
Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.

b) Pengkabelan dan Konektor
Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi.   Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.

1) Untuk Pengunaan kabel thin coax
Keterangan Gambar: 
1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam   jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data. 
2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel.
3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
4. Resistor pada terminating Connector
5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor.
6. Longgar pada male connector.

Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5  akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down (komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.
2) Untuk Pengunaan kabel thick coax
Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama

3) Untuk Penggunaan kabel UTP
Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini relatif sedikit, karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation (client) terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub. Sehingga pengecekan kerusakan kabel ini dapat dengan mudah diketahui.
Keterangan gambar:
1.    Konektor longgar (tidak terhubung)
2.    Kabel short 
3.    Kabel terbuka (open).
Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel. 
B. Software
Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:

a) Kesalahan setting konfigurasi jaringan
Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :
1.    Alamat port I/O
2.    Nomor Interupt
3.    Direct Memory Access Request line
4.    Buffer memory Address.
Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara otomatis telah tersedia.

b) Kesalahan Protocol yang digunakan
Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.

c) Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.     
d) Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.

e) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.

f) Kesalahan Security System
Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).

g) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).

Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software  tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:

• Tidak bisa Login dalam jaringan, Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan.
• Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood.Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.
• Tidak bisa sharing files atau printer. Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.  
• Tidak bisa install network adapter. Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.  Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya.
• Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita. Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.

Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung dalam jaringan.
Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.      
Rangkuman
Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan kesalahan software. 
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan  yang sering dialami adalah pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar. 
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan workgroup yang digunakan.   
Home > Komputer dan IT > Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas Jaringan pada Perangkat Melalui Gejala yang Muncul
Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas Jaringan pada Perangkat Melalui Gejala yang Muncul
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.

Komputer yang terhubung jaringan sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan.
Jaringan komputer sangat rawan terhadap ganguan atau kerusakan dikarenakan banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadi ganguan atau kerusakan pada jaringan tersebut
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet).

Down pada jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet,  dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan.     

Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat.

Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen.  Indikasi kerusakan pada masing masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.

b) Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut. 

c) Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server.

Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.

e) Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN  yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:

• Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara  khusus untuk perawatan jaringan.
• Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.
• Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.      
Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal.

Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat.

Rangkuman

Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian jaringan yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan komputer yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala.

Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung jaringan dan kondisi jaringan dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara normal.

jenis jenis firewall
Firewall adalah bagian dari sistem komputer atau jaringan yang didesain untuk memblok atau mencegah orang-orang yang tidak memiliki ijin untuk mengakses sumber daya atau infrastruktur kita. Dalam penggunaan pribadi, saat kita browsing atau surfing, firewall akan menjaga koneksi internet tetap aman dengan memeriksa dan lalu menerima atau menolak setiap usaha untuk menghubungkan jaringan internal kita dengan jaringan eksternal. Dalam kasus ini, firewall akan menciptakan semacam kemacetan antara jaringan internal dengan jaringan eksternal karena semua lalu lintas data yang berpindah di antara jaringan internal dengan jaringan eksternal harus melewati sebuah titik kontrol tunggal. Jadi, semua paket data yang masuk atau keluar dari jaringan internal akan melewati firewall yang akan menguji setiap paket dan memblokir paket data yang tidak memenuhi kriteria keamanan tertentu

JENIS-JENIS FIREWALL:
1.    Packet Filtering Gateway
2.    Application Layer Gateway
3.    Circuit Level Gateway
4.    Statefull Multilayer Inspection Firewall.
 Packet Filtering Gateway
Packet filtering gateway dapat diartikan sebagai firewall yang bertugas melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang datang dari luar jaringan yang dilindunginya. 
Aplication layer gateway
Model firewall ini juga dapat disebut Proxy Firewall. Mekanismenya tidak hanya berdasarkan sumber, tujuan dan atribut paket, tapi bisa mencapai isi ( content ) paket tersebut.
Bila kita melihat dari sisi layer TCP/IP, firewall jenis ini akan melakukan filterisasi pada layer aplikasi  
(Application Layer ).

Circuit Level Gateway
Model firewall ini bekerja pada bagian Lapisan transport dari model referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP yang biasa disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan Application Layer Gateway , hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda, yaitu berada pada layer Transport.

Statefull Multilayer Inspection Firewall
Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport dan Internet.Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application Layer Gateway dan Circuit Level Gateway, mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini merupakan firewall yang ,memberikan fitur terbanyak dan memeberikan tingkat keamanan yang paling tinggi.

Cara Setting Koneksi Internet Wi Fi di Jaringan Hot Spot Area 23.01  WASKIM KIM  38 COMMENTS Setting Koneksi Internet Wi Fi di Jaringan Hot Spot Area- Hot Spot Area? Siapa yang gak tahu sih dengan hot spot area. Hot Spot adalah sebuah fasilitas yang memungkinkan kita bisa terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan kabel atau nirkabel. Hot Spot saat ini banyak disediakan ditempat-tempat seperti rumah makan, rumah sakit, cafe dan lain sebgainya. Tujuannya tidak lain adalah agar para konsmumen atau pengunjung betah untuk datang ke tempat tersebut. Tapi sayang ada sebagian dari kita yang tidak tahu bagaimana cara setting koneksi internet menggunakan wi fi pada hot spot area, sehingga fasilitas gratis tersebut terlewatkan begitu saja. Nah, untuk itu saya sajikan setting koneksi internet menggunakan wi fi pada hot spot area sebagai berikut. Syarat utama yang harus kita miliki adalah sebuah laptop yang sudah memiliki wi fi terintergrasi. Wi Fi yang kepanjangannya Wireless Fidelity adalah salah satu media untuk koneksi internet tanpa kabel. Dengan akses internet menggunakan Wi FI maka pengguna tidak usah ribet dengan kabel. Karena sekarang sudah banyak Hot Spot yang menyediakan layanan Wi Fi Gratis. Wi fi dibagi kedalam tiga kelas yaitu kelas a/b/g dengan kecepatan maksimum 54 Mbps. Umumnya laptop/notebook maupun pemancar wi-fi sekarang ini telah mendukung kecepatan untuk ketiga kelas di atas. Yang penting adalah kelas antara pemancar dan penerima wi-fi harus sama sehingga sinkron Berikut Cara Setting koneksi internet Wi Fi di Windows XP dan WIndows 7 Laptop atau Komputer anda : Pastikan telah terinstall driver dari perangkat wi-fi pada komputer/laptop anda. Wi-fi internal atau eksternal sama saja yang penting berfungsi dan driver telah dipasang. Jika telah terpasang sempurna driver (lihat di device manager), biasanya akan otomatis terdetect jika ada jaringan hotspot yang berada di daerah jangkauan. Petunjuk koneksi terlihat pada bagian icon sys tray Windows di kiri bawah layar. Pada Control Panel » Network Connection klik dua kali pada wireless network connection yang ada (bisa juga dari icon sys tray) Pada menu samping kiri, pilih refresh netwok list, sehingga akan muncul daftar nama pemancar hotspot yang berada di daerah jangkauan Koneksi wireless dibagi dalam dua kelompok: unsecured dan secured. Pada unsecured laptop kita akan otomatis terdaftar dan kita akan mendapatkan IP address dinamik.
       Sedangkan pada secured kita harus registrasi terlebih dahulu ke admin jaringan baru mendapatkan IP address. Pilih salah satu yang unsecured jika ada dari daftar pilihan koneksi wireless yang tersedia. Jika yang pemancar yang unsecured banyak, pilihlah yang kuat sinyalnya seperti yang dilihat pada masing-masing indikasi kualitas sinyal. Kemudian tekan tombol connect pada bagian kanan bawah, tunggu proses untuk mendapatkan IP address secara otomatis selesai Jika connect, pada icon tray, akan muncul icon wi-fi yang menyala hijau dilengkapi dengan jenis kekuatan sinyal yang diterima seperti Excelent (54 Mbps), Very Good, Good, Low, dan yang paling jelek kategori poor Jika jaringan terputus, biasanya akan otomatis tersambung lagi pemancar yang sama atau pemancar lain yang lebih baik kualitas sinyalnya. berhati-hatilah dengan data pada komputermu, jangan ada folder yang di-share bebas sehingga orang lain bisa mengirim program jahat.

Cara Setting Jaringan Di Virtualbox | Host Dan Internal Jaringan
Written By Reza Bulan on Kamis, 21 Februari 2013 | Kamis, Februari 21, 2013
Hai sobat blogger semua kali ini saya rezatkc.blogspot.com ingin menshare ilmu tentang cara setting jaringan virtualbox
tapi sebelum itu apakah virtualbox itu ?
pasti sobat bertanya2 apa itu ?

Virtualbox adalah sebuah mesin virtual dimana kita dan menjalankan sebuah sistem operasi tanpa harus menggu sistem operasi lainnya dan virtualbox juga sangat membantu jika kita tidak mempuya PC yang ingin kita coba sesuai dengan namanya virtualbox.

langsung saja kita menuju cara setting jaringan via virtualbox:

# Komputer Asli  > (Host-Only-Adapter) < Komputer Virtual 1 > (Internal Network) <Komputer Virtual 2 > (Internal Network) < Komputer Virtual 3

 untuk lebih jelasnya kita dapat melihat sistem topologi berikut ini
Tujuan dari jaringan diatas adalah Client Windows XP harus dapat mengakses seluruh layanan yang ada di Server Debian maupun layanan Router Debian termasuk koneksi Internet. tapi yang saya akan bahas hanya bagaimana cara setting NIC (Network Interface Card) dalam semua
komputer VirtualBox yang berada pada jaringan tersebut.

Berikut cara yang harus dilakukan untuk mengatur NIC Virtual semua komputer yang ada dalam jaringan tersebut :

1. Setting NIC Virtual Komputer Asl
* Masuk ke menu network connections, sehingga tampil seperti gambar beriku
* Kemudian pilih adapter VirtualBox-Host-Only Network
* Setelah itu, setting ip address seperti biasa seperti yang anda inginkan misal yang punya saya
* Untuk memastikan sudah terkonfigurasi cek menggunakan perintah ipconfig di cmd

2. Setting NIC Router Debian Virtual (Komputer Virtual 1)
*Jalankan Aplikasi VirtualBox sehingga tampil  SO yang sudah anda install,
* Pilih Debian Router (Komputer Virtual 1 milik anda), dan pilih pada menu Setting> Network sehingga tampil sbb:
* Pastikan Enable,
* Attachted to : Host-only Adapter
* Name : VirtualBox-Host-Only Ethernet Adapter, agar adapter pertama (eth0)dari mesin VirtualBox * Debian router bisa berhubungan dengan adapter VirualBox PC Asli.
* Kemudian setting adapter 2
* Pastikan Enable,
* Attachted to : Internal Network
* Name : intnet, agar adapter kedua (eth1) dari mesin VirtualBox Debian router bisa berhubungan dengan adapter Mesin VirualBox Debian Server (Komputer Virtual 2).
* Klik OK
* Sekarang aturlah IP Address pada Komputer Debian Router (Komputer Virtual 1), misal : 
* Kemudian lakukan pengujian konektivitas dengan cara Ping dari PC Asli ke Debian Router Virtual.

3.  Setting NIC Server Debian Virtual (Komputer Virtual 2)
* Jalankan Aplikasi VirtualBox sehingga tampil  SO yang sudah anda install,
* Pilih Debian Server (Komputer Virtual 2 milik anda), dan pilih pada menu Setting> Network
* Pastikan Enable,
* Attachted to : Internal Network
* Name : intnet, agar adapter pertama (eth0) mesin VirtualBox Debian Server bisa berhubungan dengan adapter Mesin VirualBox Debian Router (Komputer Virtual 1).
* Kemudian setting adapter 2
* Pastikan Enable,
* Attachted to : Internal Network
* Name : intnet, agar adapter kedua (eth1) dari mesin VirtualBox Debian Server bisa berhubungan dengan adapter Mesin VirualBox Client Windows XP (Komputer Virtual 3).
* Klik OK
* Sekarang aturlah IP Address pada Komputer Debian Server (Komputer Virtual 2),
* Kemudian lakukan pengujian konektivitas dengan cara Ping dari PC Server ke Debian Router Virtual atau Sebaliknya.
4.  Setting NIC Client Windows XP (Komputer Virtual 3)
 * Pastikan Enable,
 * Attachted to : Internal Network
 * Name : intnet, agar adapter pertama (eth0) dari mesin Client Windows XP VirtualBox  bisa          
      berhubungan dengan adapter Mesin VirualBox Debian Server (Komputer Virtual 2).
* Klik OK
* Sekarang aturlah IP Address pada Komputer Client Windows XP VirtualBox(Komputer   Virtual 3)
* Kemudian lakukan pengujian konektivitas dengan cara Ping dari KomputerClient Windows XP         
    
Cara membuat jaringan WAN menggunakan cisco packet tracer
Langkah - langkah :
1. Buka Packet Tracer dan langsung membuat topologi seperti diatas dengan cara Drag and Drop
2. Lakukan Konfigurasi IP Pada masing - masing Server, dan jangan lupa isi default gateway masing2 Server. Klik pada Server lalu akan muncul jendela Properties pada tab Dekstop pilih IP Configuration .  
v  Server  BOGOR
IP Address          : 192.168.10.1
Subnet Mask      : 255.255.255.0
default Gateway : 192.168.10.254
3. Kemudian Pindah ke Tab Services Aktifkan service DHCP pada Server, masukkan default Gateway, masukkan start IP address  lalu masukkan Maximum numbers of Users .
4. Lakukan Konfigurasi yang sama pada Server Klaten seperti Server Demak .
5. Setelah itu KOnfigurasi Router, Klik Router untuk membuka jendela Properties lalu pilih Tab menu CLI
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no => Enter
Press RETURN to get started! => Enter

Router> enable
Router# conf t
Router(config)# interface fa0/0
Router(config-if)# ip address 192.168.10.254 255.255.255.0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# end Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
write
Building configuration...
[OK]
Router#
Router> enable
Router# conf t
Router(config)# interface fa0/1
Router(config-if)# ip address 192.168.20.254 255.255.255.0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
write
Building configuration...
[OK]
Router#
6. Jika Konfigurasi diatas sudah selesai maka yang kita lihat pastinya kedua Server sudah dapat terhubung dengan Router .
7. Lalu Konfigurasi IP pada PC0, Klik PC0 akan muncul jendela Properties, pada TabDekstop pilih IP Configuration, klik DHCP untuk mendapatkan IP secara otomatis .
8. Lakukan konfigurasi yang sama seperti PC0 pada PC client yang lain .
9. Sekarang Lakukan PING untuk menguji koneksi, Klik PC0 akan muncul jendela Properties pada Tab Dekstop pilih Command Prompt .
10. Lakukan PING PC0 menuju ke PC1 .
ping 192.168.10.
11. Lakukan PING dari PC0 ke PC2 .
ping 192.168.20.2
12. Selesai

Sekian dari saya The King Angga semoga bermanfaat bagi Bro dan Sis, nunggu postingan dari saya The King Angga. Silahkan beri saran and kritik di kolom komentar ya, Bro and Sis.


Wassalamualikum Wr Wb
Previous
Next Post »
Anda Mau Menjual Barang Bekass
close
Banner iklan disini